weLcoMe tO juLie'S wOrLd

thank you for visiting my blog...have a good time and enjoy it!! ^-^

Sunday, April 19, 2009

Menafsirkan kehendak Tuhan

Suatu malam seorang laki-laki sedang
tidur dalam biliknya. Ketika itu kamarnya dipenuhi oleh cahaya terang dan Tuhan
menampakkan diri. Tuhan mengatakan pada orang itu ada pekerjaan yang perlu ia
lakukan. Tuhan menunjukkan sebuah batu besar di depan kamarnya dan mengatakan
orang itu harus mendorong batu itu. Maka esoknya laki-laki itu melakukannya.
Hari demi hari ia mencoba mendorong batu itu dengan seluruh kekuatannya, namun
batu itu tidak bergeming. Setiap malam orang itu pulang ke kamarnya dengan
kelelahan dan perasaan gagal.

Setan pun menggodanya, “Mengapa kamu
begitu bodoh mau melakukan pekerjaan yang sia-sia itu.”

Orang itu pun putus asa dan
memutuskan untuk berdoa, “Tuhan, aku telah bekerja keras cukup lama,
menggunakan seluruh kekuatanku untuk memenuhi kehendak-Mu, namun batu itu tidak
bergeser semilimeterpun. Apa yang salah? Mengapa aku gagal?”

Tuhan pun menjawab, “Sahabat-Ku,
ketika Aku memintamu melayani-Ku dan kamu bersedia, yang Kukatakan padamu
adalah mendorong batu itu dengan seluruh kekuatanmu. Aku tak pernah memintamu
menggeser atau memindahkan batu itu. Dan sekarang kamu datang pada-Ku dan
mengatakan kamu telah gagal. Tetapi coba lihatlah dirimu. Lenganmu menjadi kuat
dan berotot, dadamu bidang dan badanmu tegap, kakimu besar dan mantap. Kamu
menjadi lebih baik daripada sebelumnya. Tugasmu hanyalah mematuhi-Ku dengan
segenap imanmu. Dan itu telah kau penuhi. Akulah sekarang yang akan memindahkan
batu itu.”

Memang, ketika kita mendengar firman
Tuhan, kita cenderung menggunakan akal kita untuk menafsirkan apa yang Tuhan
inginkan. Padahal yang Tuhan kehendaki adalah sederhana saja, kepatuhan dan
iman kepada-Nya. Latihlah iman kita agar dapat memindahkan gunung, tetapi pada
akhirnya yang memindahkan gunung adalah Tuhan sendiri.

"Ia berkata kepada mereka: "Karena
kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu
mempunyai
iman sebesar biji sesawi
saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah
dari tempat ini ke sana, –maka gunung ini
akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu."
(Matius 17:20)Images_3

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home