weLcoMe tO juLie'S wOrLd

thank you for visiting my blog...have a good time and enjoy it!! ^-^

Sunday, April 19, 2009

KASIH lebih besar daripada uang

Sebagai renungan buat kita sebagai
seorang anak …………………. Orangtua kita tidak terlalu membutuhkan
materi, tapi mereka lebih membutuhkan perhatian dari kita.

Suatu hari seorang sahabat saya pergi ke rumah orang jompo atau lebih terkenal
dengan sebutan panti werdha bersama dengan teman-temannya. Kebisaaan ini mereka
lakukan untuk lebih banyak mengenal bahwa akan lebih membahagiakan kalau kita
bisa berbagi pada orang-orang yang kesepian, dalam hidupnya.

Ketika teman saya sedang berbicara dengan beberapa ibu-ibu tua, tiba-tiba mata
teman saya tertumpu pada seorang opa tua yang duduk menyendiri sambil menatap
kedepan dengan tatapan kosong.

Lalu sang teman mencoba mendekati opa itu dan mencoba mengajaknya berbicara. Perlahan
tapi pasti sang opa akhirnya mau mengobrol dengannya sampai akhirnya si opa
menceritakan kisah hidupnya.

Si opa memulai cerita tentang
hidupnya sambil menghela napas panjang. Sejak masa muda saya menghabiskan waktu
saya untuk terus mencari usaha yang baik untuk keluarga saya, khususnya untuk
anak-anak yang sangat saya cintai. Sampai akhirnya saya mencapai puncaknya
dimana kami bisa tinggal dirumah yang sangat besar dengan segala fasilitas yang
sangat bagus.

Demikian pula dengan anak-anak saya, mereka semua berhasil sekolah sampai keluar
negeri dengan iaya yang tidak pernah saya batasi. Akhirnya mereka semua
berhasil dalam sekolah juga dalam usahanya dan juga dalam berkeluarga.

Tibalah dimana kami sebagai orangtua merasa sudah saatnya pensiun dan menuai hasil
panen kami. Tiba-tiba istri tercinta saya yang selalu setia menemani saya dari
sejak saya memulai kehidupan ini meninggal dunia karena sakit yang sangat
mendadak. Lalu sejak kematian istri saya tinggallah saya hanya dengan para
pembantu kami karena anak-anak kami semua tidak ada yang mau menemani saya karena
mereka sudah mempunyai rumah yang juga besar. Hidup saya rasanya hilang, tiada
lagi orang yang mau menemani saya setiap saat saya memerlukannya.

Tidak sebulan sekali anak-anak mau menjenguk saya ataupun memberi kabar melalui
telepon. Lalu tiba-tiba anak sulung saya datang dan mengatakan kalau dia akan
menjual rumah karena selain tidak effisien juga toh saya dapat ikut tinggal
dengannya. Dengan hati yang berbunga saya menyetujuinya karena toh saya juga
tidak memerlukan rumah besar lagi tapi tanpa ada orang-orang yang saya kasihi
di dalamnya. Setelah itu saya ikut dengan anak saya yang sulung.

Tapi apa yang saya dapatkan ? setiap hari mereka sibuk sendiri-sendiri dan
kalaupun mereka ada di rumah tak pernah sekalipun mereka mau menyapa saya. Semua
keperluan saya pembantu yang memberi. Untunglah saya selalu hidup teratur dari
muda maka meskipun sudah tua saya tidak pernah sakit-sakitan.


Lalu saya tinggal dirumah anak saya yang lain. Saya berharap kalau saya akan mendapatkan
sukacita idalamnya, tapi rupanya tidak. Yang lebih menyakitkan semua alat-alat
untuk saya pakai mereka ganti, mereka menyediakan semua peralatan dari kayu
dengan alasan untuk keselamatan saya tapi sebetulnya mereka sayang dan takut
kalau aya memecahkan alat-alat mereka
yang mahal-mahal itu. Setiap hari saya makan dan minum dari alat-alat kayu atau
plastik yang sama dengan yang mereka sediakan untuk para pembantu dan anjing mereka.
Setiap hari saya makan dan minum sambil mengucurkan airmata dan bertanya
dimanakah hati nurani mereka?

Akhirnya saya tinggal dengan anak saya yang terkecil, anak yang dulu sangat
saya kasihi melebihi yang lain karena dia dulu adalah seorang anak yang sangat
memberikan kesukacitaan pada kami semua. Tapi apa yang saya dapatkan? Setelah
beberapa lama saya tinggal disana akhirnya anak saya dan istrinya mendatangi
saya lalu mengatakan bahwa mereka akan mengirim saya untuk tinggal di panti
jompo dengan alasan supaya saya punya teman untuk berkumpul dan juga mereka berjanji
akan selalu mengunjungi saya.

Sekarang sudah 2 tahun saya disini tapi tidak sekalipun dari mereka yang datang
untuk mengunjungi saya apalagi membawakan makanan kesukaan saya. Hilanglah
semua harapan saya tentang anak-anak yang saya besarkan dengan segala kasih
sayang dan kucuran keringat. Saya bertanya-tanya mengana kehidupan hari tua
saya demikian menyedihkan padahal saya bukanlah orangtua yang menyusahkan,
semua harta saya mereka ambil. Saya hanya minta sedikit perhatian dari mereka
tapi mereka sibuk dengan diri sendiri.

Kadang saya menyesali diri mengapa saya bisa mendapatkan anak-anak yang demikian
buruk. Masih untung disini saya punya teman-teman dan juga kunjungan dari
sahabat-sahabat yang mengasihi saya tapi tetap saya merindukan anak-anak saya.

Sejak itu sahabat saya selalu menyempatkan diri untuk datang kesana dan berbicara
dengan sang opa.

Lambat laun tapi pasti kesepian di mata sang opa berganti dengan keceriaan apalagi
kalau sekali-sekali teman saya membawa serta anak-anaknya untuk berkunjung.

Sampai hatikah kita membiarkan para orangtua kesepian dan menyesali hidupnya hanya
karena semua kesibukan hidup kita.

Bukankah suatu haripun kita akan sama dengan mereka, tua dan kesepian ?

Ingatlah bahwa tanpa Ayah dan Ibu, kita tidak akan ada di dunia dan menjadi seperti
ini.

Jika kamu masih mempunyai orang tua, bersyukurlah sebab banyak anak yatim-piatu
yang merindukan kasih sayang orang tua.

Jika kamu sedang membaca cerita ini berarti masih ada orang yang peduli
kepadamu untuk mengingatkan jasa kedua orang tuamu.

When was the last time you chat to your parent? THEY NEED YOU2611054385_1

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home