weLcoMe tO juLie'S wOrLd

thank you for visiting my blog...have a good time and enjoy it!! ^-^

Sunday, April 19, 2009

jgn malu dgn “cacat” mu …

Seorang pembawa air di India memiliki 2
buah bejana besar yang setiap hari
tergantung di ujung2 pikulan yang ia
bawa setiap hari diatas bahunya. Salah
sebuah bejana itu memiliki retakan,
sedangkan bejana satunya lagi sempurna
&
selalu berhasil membawa air penuh
sepanjang perjalanan dari sungai ke
rumah tuan si tukang air. Bejana yang
retak hanya berhasil membawa setengah
bejana air.

Selama 2 tahun hal itu terus terjadi,
si
pembawa air setiap hari selalu hanya
berhasil membawa satu setengah bejana
air. Tentu saja bejana yang sempurna
itu
bangga dengan hasil yang dicapainya,
sesuai & sesempurna tujuan ia
diciptakan. Tetapi bejana yang retak
malu dengan ketidaksempurnaan yang ada
pada dirinya & merasa sedih karena ia
hanya mampu membawa setengah dari
tujuan
seharusnya ia diciptakan.

Setelah waktu 2 tahun berlalu dengan
merasakan kegagalan yang pahit, suatu
hari di tepi sungai ia berkata kepada
si
pembawa air. “Aku malu terhadap diriku
&
aku ingin minta maaf padamu.” “Kenapa ?
Apa yang membuat kamu merasa malu ?”
tanya si pembawa air. “Selama 2 tahun
ini aku hanya mampu membawa setengah
dari yang seharusnya aku bisa bawa.
Semua ini karena retakan di sisi
tubuhku
yang mengakibatkan air keluar lagi
selama perjalananmu kembali dari sungai
ke rumah tuanmu. Karena cacatku ini,
kamu harus melakukan pekerjaan ini &
tidak mendapatkan nilai yang setimpal
dengan tenaga yang telah kamu
keluarkan,” kata si bejana. Si pembawa
air merasa iba kepada si bejana tua
yang
retak itu, & dengan penuh kasih ia
berkata, “Saat nanti kita berjalan
kembali menuju ke rumah tuanku, aku mau
kamu memperhatikan bunga2 yang indah di
sepanjang perjalanan pulang.”

Memang, ketika mereka mulai menaiki
bukit, si bejana tua itu melihat sinar
mentari menghangati bunga2 liar yang
tumbuh indah di sisi jalan setapak. Hal
itu membuat ia sedikit bergembira. Di
akhir perjalanan, ia masih merasa
bersalah karena setengah dari bawaannya
telah mengucur keluar, ia kembali
meminta maaf. Si pembawa air berkata
kepada bejana itu, “Apakah kamu
menyadari bahwa bunga2 di sepanjang
jalan setapak itu hanya ada di sisi
engkau ada tapi tidak ada di sisi
bejana
satunya lagi ? Itu karena aku selalu
tahu tentang cacatmu & aku mengambil
keuntungan darinya. Aku menanam benih2
bunga di sepanjang sisi jalan dimana
kamu ada, & setiap hari ketika kita
kembali dari sungai, kamu menyirami
mereka.. Selama 2 tahun aku bisa
memetik
bunga2 yang indah ini untuk menghiasi
meja tuanku. Kalau kamu tidak menjadi
sebagaimana kamu ada, tuanku tidak akan
pernah merasakan keindahan bunga2 itu
yang turut menyemarakkan rumahnya.”

Setiap dari kita memiliki kecacatan
yang
unik. Kita semua adalah bejana yang
retak. Tapi bila kita mengizinkan hal
itu ada pada diri kita, Tuhan kita akan
menggunakan kecacatan itu untuk
menyemarakkan ‘mejaNya’. Dalam prinsip
ekonomi Allah yang luar biasa, tidak
ada
yang terbuang percuma. Maka ketika kita
mencari cara untuk melayani bersama, &
ketika Allah menunjuk kamu untuk
mengerjakan bagian yang diberikan
kepadamu, jangan takut dengan kecacatan
yang ada pada dirimu. Akui itu &
biarkan
Ia mengambil keuntungan darinya, &
kamupun bisa menjadi penyebab keindahan
yang ada di sepanjang jalan yang Ia
buat. Jalanilah dengan berani, karena
kita tahu dalam kelemahan kita, kita
akan menemukan kekuatanNya.2247258816_1

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home