weLcoMe tO juLie'S wOrLd

thank you for visiting my blog...have a good time and enjoy it!! ^-^

Sunday, April 19, 2009

berpikir sederhana

Terpetik sebuah
kisah, seorang pemburu
berangkat ke hutan dengan membawa busur
dan tombak. Dalam hatinya dia berkhayal
mau membawa hasil buruan yang paling
besar, yaitu seekor rusa. Cara
berburunya pun tidak pakai *Censored
pelacak atau jaring penjerat, tetapi
menunggu di balik sebatang pohon yang
memang sering dilalui oleh
binatang-binatang buruan.

Tidak lama ia menunggu, seekor
kelelawar
besar kesiangan terbang hinggap di atas
pohon kecil tepat di depan si pemburu.
Dengan ayunan parang atau pukulan
gagang
tombaknya, kelelawar itu pasti bisa
diperolehnya. Tetapi si pemburu
berpikir, "untuk apa merepotkan diri
dengan seekor kelelawar? Apakah artinya
dia dibanding dengan seekor rusa besar
yang saya incar?"

Tidak lama berselang, seekor kancil
lewat. Kancil itu sempat berhenti di
depannya bahkan menjilat-jilat ujung
tombaknya tetapi ia berpikir, "Ah,
hanya
seekor kancil, nanti malah tidak ada
yang makan, sia-sia." Agak lama pemburu
menunggu. Tiba-tiba terdengar
langkah-langkah kaki binatang mendekat,
pemburupun mulai siaga penuh, tetapi
ternyata, ah….. kijang.

Ia pun membiarkannya berlalu. Lama
sudah
ia menunggu, tetapi tidak ada rusa yang
lewat, sehingga ia tertidur. Baru
setelah hari sudah sore, rusa yang
ditunggu lewat. Rusa itu sempat
berhenti
di depan pemburu, tetapi ia sedang
tertidur. Ketika rusa itu hampir
menginjaknya, ia kaget. Spontan ia
berteriak, "Rusa……!!!" sehingga
rusanya pun kaget dan lari
terbirit-birit sebelum sang pemburu
menombaknya. Alhasil ia pulang tanpa
membawa apa-apa.

Banyak orang yang mempunyai idealisme
terlalu besar untuk memperoleh sesuatu
yang diinginkannya. Ia berpikir yang
tinggi-tinggi dan bicaranya pun
terkadang sulit dipahami. Tawaran dan
kesempatan-kesempatan kecil dilewati
begitu saja, tanpa pernah berpikir
bahwa
mungkin di dalamnya ia memperoleh
sesuatu yang berharga.

Tidak jarang orang-orang seperti itu
menelan pil pahit karena akhirnya tidak
mendapatkan apa-apa. Demikian juga
dengan seseorang yang bergumul dengan
pasangan hidup yang mengharapkan
seorang
gadis cantik atau perjaka tampan yang
baik, pintar dan sempurna lahir dan
batin, akhirnya harus puas dengan tidak
menemukan siapa-siapa.

Berpikir sederhana, bukan berarti tanpa
pertimbangan logika yang sehat. Kita
tentunya perlu mempunyai harapan dan
idealisme supaya tidak asal tabrak.
Tetapi hendaknya kita ingat bahwa
seringkali Tuhan mengajar manusia
dengan
perkara-perkara kecil terlebih dahulu
sebelum mempercayakan perkara besar,
dan
lagipula tidak ada sesuatu di dunia
yang
perfect yang memenuhi semua idealisme
kita. Berpikirlah sederhana!!2523648669

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home