weLcoMe tO juLie'S wOrLd

thank you for visiting my blog...have a good time and enjoy it!! ^-^

Wednesday, February 16, 2011


Seorang wanita yang
mengenakan gaun pudar
menggandeng suaminya yang
berpakaian sederhana dan
usang, turun dari kereta api di
Boston, dan berjalan dengan
malu-malu menuju kantor
Pimpinan Harvard University.
Mereka meminta janji. Sang
sekretaris Universitas
langsung mendapat kesan
bahwa mereka adalah orang
kampung, udik, sehingga tidak
mungkin ada urusan di
Harvard dan bahkan mungkin
tidak pantas berada di
Cambridge.

"Kami ingin bertemu Pimpinan
Harvard", kata sang pria
lembut.

"Beliau hari ini sibuk," sahut
sang Sekretaris cepat.

"Kami akan menunggu,"
jawab sang Wanita.

Selama 4 jam sekretaris itu
mengabaikan mereka, dengan
harapan bahwa pasangan
tersebut akhirnya akan patah
semangat dan pergi. Tetapi
nyatanya tidak. Sang
sekretaris mulai frustrasi, dan
akhirnya memutuskan untuk
melaporkan kepada sang
pemimpinnya.

"Mungkin jika Anda menemui
mereka selama beberapa
menit, mereka akan pergi,"
katanya pada sang Pimpinan
Harvard.

Sang pimpinan menghela
nafas dengan geram dan
mengangguk. Orang sepenting
dia pasti tidak punya waktu
untuk mereka. Dan ketika dia
melihat dua orang yang
mengenakan baju pudar dan
pakaian usang di luar
kantornya, rasa tidak
senangnya sudah muncul.
Sang Pemimpin Harvard,
dengan wajah galak menuju
pasangan tersebut.

Sang wanita berkata padanya,
"Kami memiliki seorang putra
yang kuliah tahun pertama di
Harvard. Dia sangat menyukai
Harvard dan bahagia di sini.
Tetapi setahun yang lalu, dia
meninggal karena
kecelakaan. Kami ingin
mendirikan peringatan
untuknya, di suatu tempat di
kampus ini, bolehkan?"
tanyanya, dengan mata yang
menjeritkan harap.

Sang Pemimpin Harvard tidak
tersentuh, wajahnya bahkan
memerah. Dia tampak
terkejut. "Nyonya," katanya
dengan kasar, "Kita tidak bisa
mendirikan tugu untuk setiap
orang yang masuk Harvard
dan meninggal. Kalau kita
lakukan itu, tempat ini sudah
akan seperti kuburan."

"Oh, bukan," Sang wanita
menjelaskan dengan cepat,
"Kami tidak ingin mendirikan
tugu peringatan. Kami ingin
memberikan sebuah gedung
untuk Harvard."

Sang Pemimpin Harvard
memutar matanya. Dia
menatap sekilas pada baju
pudar dan pakaian usang yang
mereka kenakan dan
berteriak, "Sebuah gedung?!
Apakah kalian tahu berapa
harga sebuah gedung ?! Kami
memiliki lebih dari 7,5 juta
dolar hanya untuk bangunan
fisik Harvard."

Untuk beberapa saat sang
wanita terdiam. Sang
Pemimpin Harvard senang.
Mungkin dia bisa terbebas dari
mereka sekarang. Sang
wanita menoleh pada
suaminya dan berkata pelan,
"Kalau hanya sebesar itu
biaya untuk memulai sebuah
universitas, mengapa tidak
kita buat sendiri saja?"
Suaminya mengangguk. Wajah
sang Pemimpin Harvard
menampakkan kebingungan.

Mr. dan Mrs. Leland Stanford
bangkit dan berjalan pergi,
melakukan perjalanan ke Palo
Alto, California, di sana
mereka mendirikan sebuah
Universitas yang menyandang
nama mereka, sebuah
peringatan untuk seorang
anak yang tidak lagi
diperdulikan oleh Harvard.
Universitas tersebut adalah
Stanford University , salah
satu universitas favorit kelas
atas di AS.

Kita, seperti pimpinan
Harvard itu, acap silau oleh
baju, dan lalai. Padahal, baju
hanya bungkus, apa yang
disembunyikannya, kadang
sangat tak ternilai. Jadi,
janganlah kita selalu abai,
karena baju-baju, acap kali
menipu.

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home