Kecoak
Apa yang ada dipikiranmu ketika mendengar kata KECOAK? Jijik? Sebal? Tapi, kecoak bagi saya adalah hewan kecil menakjubkan. Bagaimana tidak, ia berhasil survive. Bertahan hidup di segala situasi dan kondisi. Kecoak bisa hidup di tempat yang bersih. Kecoak juga nyaman-nyaman saja hidup di kamar mandi atau dapur yang kotor. Satu lagi yang membuat saya kagum, semangat hidupnya yang sangat tinggi. Tahukah kalian, tanpa kepala, kecoak bisa bertahan hidup seminggu lebih!!! Sebelum dia mati karena kelaparan. Amazing, huh? Saya yakin, sebagian kita yang jijik atau bahkan benci pada kecoak pernah berusaha mengusir atau membunuh hewan kecil ini. Saya juga pernah (semoga Allah mengampuni dosa-dosa saya). Dan saat itulah saya dibuat terbengong dan takjub. Kecoak itu diam saja ketika saya menghentak-hentakkan kaki untuk mengusirnya. Pun ketika saya menggeser badan kecilnya itu dengan sapu. Akhirnya, dipenuhi dendam yang membara, saya mengambil sendal jepit dan memukulkan karet keras itu ke tubuh kecok yang tidak tau apa-apa itu. Selesai memukul saya senang karena merasa menang atas kecoak itu. Sendal jepit saya biarkan di atas tubuh tak berdaya sang kecoak. Akan tetapi, hei! Apa itu yang bergerak-gerak menandakan kehidupan. Sendal jepit itu bergerak saudara-saudara! Sejenak otak saya berpikir mungkinkah arwah kecoak itu merasuk pada sendal jepit yang telah menghabisi nyawanya? Tapi pikiran aneh ini langsung di tepis oleh sisi akal saya yang masih sehat. Tidak mungkin itu! Tapi sendal itu masih bergerak perlahan. Penasaran, saya angkat sendal jepit tadi. Dan saya mendapati kecoak yang saya kira sudah menghadap mautnya itu, menggeliat (atau tampak seperti itu) dan berusaha bangkit. Saya tercekat. Apa yang telah saya lakukan? Bukankah kecoak ini tidak melakukan perbuatan yang merugikan bangsa macam KKN atau menaikkan harga BBM dengan semena-mena seperti yang dilakukan pemerintah saat ini? Tapi saya telah menyiksanya. Maka saya pun menyesal dan berharap kecoak tadi memaafkan saya dan tidak menuntut saya di akhirat kelak. Dari sang kecoak saya belajar untuk terus berusaha bahkan dibawah tekanan. Dari sang kecoak saya belajar untuk tidak mudah putus asa. Dari sang kecoak saya belajar untuk bisa hidup di segala situasi. Dari sang kecoak pula, saya belajar untuk bangkit dari keterpurukan. Ada banyak peristiwa yang bisa kita ambil hikmahnya. Ada banyak hal yang kita anggap kecil yang ternyata bisa kita ambil pelajaran darinya.
Mungkin ...Yang perlu kita lakukan hanyalah membuka mata dan membuka pikiran kita terhadap segala kemungkinan yang bisa terjadi. Berhenti menganggap suatu hal atau seseorang itu kecil. Dan berusaha mengambil pelajaran yang diberikan alam bagi kita.
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home