weLcoMe tO juLie'S wOrLd

thank you for visiting my blog...have a good time and enjoy it!! ^-^

Tuesday, September 20, 2005

" BENIH "..pohon besar jg pernah merasakan jadi sebuah benih yang kecil...


Suatu ketika, ada sebuah pohon yang rindang.
Dibawahnya, tampak dua
orang yang sedang beristirahat. Rupanya, ada
seorang pedagang bersama
anaknya yang berteduh disana. Tampaknya
mereka kelelahan sehabis
berdagang di kota. Dengan menggelar sehelai
tikar, duduklah mereka
dibawah pohon yang besar itu.

Angin semilir membuat sang pedagang
mengantuk. Namun, tidak demikian
dengan anaknya yang masih belia. "Ayah, aku
ingin bertanya..." terdengar
suara yang mengusik ambang sadar si
pedagang. "Kapan aku besar, Ayah?
Kapan aku bisa kuat seperti Ayah, dan bisa
membawa dagangan kita ke kota?

"Sepertinya", lanjut sang bocah, "aku tak akan
bisa besar. Tubuhku
ramping seperti Ibu, berbeda dengan Ayah yang
tegap dan berbadan besar.
Kupikir, aku tak akan sanggup memikul dagangan
kita jika aku tetap
seperti ini." Jari tangannya tampak mengores-
gores sesuatu di atas tanah.
Lalu, ia kembali melanjutkan, "Bilakah aku bisa
punya tubuh besar
sepertimu, Ayah?

Sang Ayah yang awalnya mengantuk, kini tampak
siaga. Diambilnya sebuah
benih, di atas tanah yang sebelumnya di kais-kais
oleh anaknya.
Diangkatnya benih itu dengan ujung jari telunjuk.
Benda itu terlihat
seperti kacang yang kecil, dengan ukuran yang
tak sebanding dengan
tangan pedagang yang besar-besar. Kemudian, ia
pun mulai berbicara.

"Nak, jangan pernah malu dengan tubuhmu yang
kecil. Pandanglah pohon
besar tempat kita berteduh ini. Tahukah kamu,
batangnya yang kokoh ini,
dulu berasal dari benih yang sekecil ini. Dahan,
ranting dan daunnya,
juga berasal dari benih yang Ayah pegang ini. Akar-
akarnya yang tampak
menonjol, juga dari benih ini. Dan kalau kamu
menggali tanah ini,
ketahuilah, sulur-sulur akarnya yang menerobos
tanah, juga berasal dari
tempat yang sama.

Diperhatikannya wajah sang anak yang tampak
tertegun. "Ketahuilah Nak,
benih ini menyimpan segalanya. Benih ini
menyimpan batang yang kokoh,
dahan yang rindang, daun yang lebar, juga akar-
akar yang kuat. Dan untuk
menjadi sebesar pohon ini, ia hanya membutuhkan
angin, air, dan cahaya
matahari yang cukup. Namun jangan lupakan
waktu yang membuatnya terus
bertumbuh. Pada mereka semualah benih ini
berterima kasih, karena telah
melatihnya menjadi mahluk yang sabar.

"Suatu saat nanti, kamu akan besar Nak. Jangan
pernah takut untuk
berharap menjadi besar, karena bisa jadi, itu
hanya butuh ketekunan dan
kesabaran."

Terlihat senyuman di wajah mereka. Lalu
keduanya merebahkan diri,
meluruskan pandangan ke langit lepas,
membayangkan berjuta harapan dan
impian dalam benak. Tak lama berselang,
keduanya pun terlelap dalam
tidur, melepaskan lelah mereka setelah seharian
bekerja.

~~~

Jangan pernah merasa malu dengan segala
keterbatasan. Jangan merasa
sedih dengan ketidaksempurnaan. Karena Allah,
menciptakan kita penuh
dengan keistimewaan. Dan karena Allah, memang
menyiapkan kita menjadi
mahluk dengan berbagai kelebihan.

Mungkin suatu ketika, kita pernah merasa kecil,
tak mampu, tak berdaya
dengan segala persoalan hidup. Kita mungkin
sering bertanya-tanya, kapan
kita menjadi besar, dan mampu menggapai semua
impian, harapan dan
keinginan yang ada dalam dada. Kita juga bisa jadi
sering membayangkan,
bilakah saatnya berhasil? Kapankah saat itu akan
datang?

Teman, kita adalah layaknya benih kecil itu. Benih
yang menyimpan semua
kekuatan dari batang yang kokoh, dahan yang
kuat, serta daun-daun yang
lebar. Dalam benih itu pula akar-akar yang keras
dan menghujam itu
berasal. Namun, akankah Allah membiarkan benih
itu tumbuh besar, tanpa
alpa dengan bantuan tiupan angin, derasnya air
hujan, dan teriknya sinar
matahari?

Begitupun kita, akankah Allah membiarkan kita
besar, berhasil, dan
sukses, tanpa pernah merasakan ujian dan
cobaan? Akankah Allah lupa
mengingatkan kita dengan hembusan
angin "masalah", derasnya air "ujian"
serta teriknya matahari "persoalan"? Tidak Teman.
Karena Allah Maha Tahu,
bahwa setiap hamba-Nya akan menemukan jalan
keberhasilan, maka Allah
akan tak pernah lupa dengan itu semua.

Jangan pernah berkecil hati. Semua keberhasilan
dan kesuksesan itu telah
ada dalam dirimu.

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home